Tidak Terima Fakultasnya Akan Dilebur, Mahasiswa FTIP UHO Menggelar Aksi Unjuk Rasa

 

SUARASULTRA.COM, KENDARI – Mahasiswa FTIP yang tergabung dalam Majelis Permusyawaratan Mahasiswa kembali melakukan aksi unjuk rasa susulan mengenai Isu peleburan Fakultas di Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Sultra, Kamis (23/11/2017).

 

Aksi ini menolak keras tentang peleburan itu, karena menurut pengamatan mereka bahwa, yang melakukan kesalahan tersebut adalah pihak birokrasi Fakultas dan pihak Pustik, sehingga itulah motivasi mereka tetap mempertahankan Fakultasnya.

 

Sesuai hasil kesepakatan beberapa pimpinan lembaga di Fakultas FTIP, mereka akan membawa masalah ini ke pihak penegak hukum, karena mereka merasa dirugikan apabila sudah dikembalikan ke Fakultas induknya di Fakultas Pertanian.

 

Selain itu massa aksi juga meminta agar diselidiki siapa penyebab masalah pengembalian FTIP ke induknya, sehingga dapat diproses dan diadili secara hukum.

 

Puluhan Mahasiswa yang Melakukan Aksi Unjuk Rasa dan Melakukan Pembakaran Ban, Sebagai Bukti Menolak Untuk Mengembalikan Fakultas Pertanian Ke Induknya. FOTO : Adam 

Menurut hasil kajian mereka bahwa, FTIP itu sudah layak jadi Fakultas tersendiri. Karena sudah 3 (tiga) tahun lalu, mekar dari pertanian, sehingga mengenai persyaratan untuk jadi Fakultas sudah terpenuhi.

 

Sebelumnya, ada beberapa penjelasan dari Guru Besar di UHO Kendari, dari 5 poin untuk menjadi Fakultas itu sudah terpenuhi yakni, jumlah Mahasiswa minimal 800 orang. Akreditas minimal dari C ke B, Pegawai PNS yang bekerja di dalamnya harus memadai, pihak pengajar dan Guru Besar minimal 4 orang, dan yang terakhir fasilitas yang memadai.

 

Ketua MPM, La Munduru menjelaskan, kelima poin tersebut sebenarnya sudah terpenuhi, tetapi pihak yang dipercayakan melaksankan hal tersebut, ternyata hasilnya berbeda. Dan mereka sepakat akan tetap mengawal hal tersebut sampai titik akhir sampai tuntas dan ditau siapa dalangnya.

 

“Kami sebagai Mahasiswa dan sekaligus penerus bangsa ini akan terus mengawal kasus tersebut, agar dapat diketahui siapa dibalik semua ini, sehingga dapat diadili sesuai dengan hukum yang berlaku,” teriaknya di Rektorat UHO.

 

Masalah tersebut lanjutnya, sudah merenggut masa depan mahasiswa-mahasiswi dari berbagai penjuru, sehingga pihaknya merasa dikorbankan hanya karena ulah dari sebagian pihak.

 

“Kami sampai hari ini masih bertanya-tanya, kenapa kami yang dikorbankan, sementara syarat untuk menjadi berdiri sendiri dalam hal ini Fakuktas sudah layak,” tutup La Munduru.

 

Laporan : Adam

 

Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive

About redaksi

x

Check Also

Gubernur Sultra Launching Penyaluran Bantuan Beras CPP 2024

SUARASULTRA.COM | KENDARI – Penjabat Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Andap Budhi Revianto meluncurkan (Launching) menyalurkan ...