Home Ekobis Gelar Sosialisasi Amdal, Ruksamin Minta Dukungan Masyarakat Setempat

Gelar Sosialisasi Amdal, Ruksamin Minta Dukungan Masyarakat Setempat

0
Ketgam : Bupati Konut, Dr.Ir . H. Ruksamin (kiri) dan Wakil Bupati, H. Raup, S.Ag (kanan).
Ketgam : Bupati Konut, Dr.Ir . H. Ruksamin (kiri) dan Wakil Bupati, H. Raup, S.Ag (kanan).

SUARASULTRA.COM, KONUT – Pemeruntah Daerah Kabupaten Konawe Utara ( Konut ) menggelar sosialisasi dan konsultasi publik studi Amdal pembangunan pabrik tebu, Senin (29/10/2018) di Aula Kantor Bupati  Konawe Utara.

 

Kegiatan ini dihadiri oleh Bupati Ruksamin, Ketua Komisi A DPRD, Rasmin Kamil dan sejumlah anggota, perwakilan PT Aman Fortune Indonesia, pimpinan SKPD lingkup pemda Konut dan warga Kecamatan Oheo dan Asera.

 

Pada acara sosialisasi tersebut, Bupati H.Ruksamin meminta masyarakat setempat untuk mendukung program pembangunan pabrik tebu di Desa Asemununulai Kecamatan Asera, oleh PT Aman Fortune Indonesia.

 

Menurut ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW ) Partai Bulan Bintang (PBB) Sultra itu, program pembangunan pabrik tebu di Konawe Utara merupakan program pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian RI.

 

Pabrik tebu ini rencananya akan  menggunakan lahan seluas 17.000 hektar. Areal tersebut mencakup wilayah penanaman dan pendirian pabrik tebu oleh PT Aman Fortuna Indonesia.

 

“Setelah saya menghadap Pak Mentan, beliau memaparkan lokasi seperti ini. Saya langsung diperintahkan untuk mempersiapkan semua kebutuhan pembangunan pabrik. Bukan pemda, ini langsung kementerian,” ujarnya.

 

Sebelum dirinya menjabat, Ruksamin menyebut telah terbit 4 izin usaha yang dikeluarkan oleh kepala daerah sebelumnya untuk berinvestasi di Laawali Desa Aseminunulai. Namun kata dia, sampai masa jabatan mereka berakhir tak satu pun yang terealisasi.

 

“Sudah ada empat perusahaan yang dikeluarkan izin oleh pimpinan sebelumnya tapi hasilnya nol. Sekarang investor ini benar-benar serius membangun pabrik tebu. Yang seperti ini harus kita dukung dan sekarang silahkan bertanya secara terbuka,” kata mantan Ketua DPRD Konawe Utara itu.

 

Diketahui, Laawali merupakan tempat yang dulunya dihuni oleh warga dari Kecamatan Oheo dan Asera. Berkaitan dengan hal tersebut, Ruksamin meminta perusahaan yang masuk beroperasi menghargai hak-hak adat masyarakat di sana.

 

Untuk itu, dirinya bakal mengabulkan keinginan masyarakat untuk tidak membangun pabrik tebu di tempat tersebut jika dalam sosialisasi dan diskusi publik terkait Amdal ternyata warga tidak menghendaki berdirinya pabrik di Desa Aseminunulai.

 

“Saya hanya minta dukungan masyarakat,” ucapnya.

 

Tetapi kalau di dalam sosialisasi ini masyarakat mengatakan tidak setuju dibangun pabrik, maka dirinya juga putuskan perusahaan tidak bangun pabrik.

 

Ruksamin menyebut sikap itu ia lakukakn karena dirinya tidak ingin melihat adanya gejolak di tengah masyarakatnya hanya lantaran adanya program pembangunan pabrik tebu tersebut.

 

Meski niatannya adalah untuk mensejahterakan masyarakat, namun jika warga menolak pembangunan pabrik tebu di daerah mereka, dia mempersilahkan perusahaan untuk angkat kaki dari Laawali.

 

“Jauh sebelumnya saya sudah sampaikan sama perusahaan jangan bawa tenaga kerja dari luar,” ujarnya.

 

“Serap semua tenaga kerja di Konut. Saya tidak mau gara-gara ini pabrik ada masalah. Saya tidak mau lahan di sana terbuka lantas di antara kita ada pecah belah bukan itu tujuan saya,” kata Bupati Ruksamin saat menggelar sosialisasi bersama pihak perusahaan dan dihadiri warga dari dua Kecamatan.

 

Laporan : Aras Moita